Bayi yang cukup mengkonsumsi ASI umumnya tidak bermasalah dengan buang air besarnya dan jarang dijumpai kasus sembelit. Sembelit umum terjadi pada bayi yang mengalami transisi dari hanya mengonsumsi cairan atau ASI ke makanan padat. Sistem pencernaannya belum terbiasa dengan kehadiran makanan padat di dalam lambung.
Selain itu, terdapat faktor-faktor penambah risiko, misalnya jenis makanan padat yang minim serat. Bayi yang sudah mendapat makanan tambahan (makanan padat pendamping ASI), lebih jarang lagi mengalami sembelit, selama makanannya cukup mengandung serat (dietary fiber).
Tapi harap perhatikan ya Bun, masa transisi makanan biasanya justru meningkatkan risiko sembelit, terutama bila pemberian makanan padat kurang baik atau kurang disertai minum yang cukup. Produk makanan padat pertama bayi biasanya berupa bubur susu. Usus bekerja lebih giat apabila makanan harian sudah mulai lebih padat.
Bila semua organ pencernaan bekerja dengan baik maka gangguan tidak akan terjadi. Bunda perlu mengetahui ciri-ciri kotoran yang dikategorikan baik. Setelah bayi berusia tujuh hari misalnya, kotoran akan berwarna kuning, sangat lunak, dan keluarnya agak banyak. Ini dikarenakan ampas makanannya bercampur dengan cairan empedu yang berwarna kuning. Namun pada bayi yang masih menyusui secara eksklusif terkadang pupnya encer, hal ini normal karena ASI berfungsi sebagai pencahar.
Dengan mengenali kategori kotoran bayi, masalah pencernaan dapat terdeteksi dengan mudah dan Ibu juga bisa memantau kesehatannya. Pada kasus sembelit, untuk dapat memastikannya bukan dari lamanya ia tidak BAB, karena frekuensi BAB setiap bayi berbeda. Perhatikan kebiasaan BAB bayi, bila jumlah kotorannya terlalu sedikit, atau keras dan ia menangis bahkan terlalu rewel, bisa jadi ia sedang menahan sakit sewaktu BAB.
Salah satu faktor penyebab sembelit pada bayi dikarenakan usus nya masih belajar untuk mencerna makanan padat. karena makanan yang padat lebih sukar dicerna sementara usus bayi belum kuat. jumlah makanan padat yang semakin menumpuk dan tidak dapat dicerna oleh usus bayi akan menyebabkan sembelit. Berikan makanan sehat untuk bayi dengan kandungan serat yang cukup karena jumlah serat yang kurang adalah faktor utama penyebab sembelit. Makanan pendamping ASI yang padat mengandung sejumlah zat dan vitamin tertentu yang bisa mempengaruhi volume dan kepadatan kotorannya. Sebaiknya imbangi makanan padat dengan pemberian buah-buahan lunak agar kebutuhan seratnya tercukupi dalam jumlah yang diperlukan.
Untuk mengatasi sembelit pada bayi, Bunda juga bisa melakukan hal-hal berikut:
Pijat perut bayi dengan baby-oil dengan gerakan lembut searah jarum jam. Pijatan dapat membuatnya menjadi lebih tenang dan melancarkan sirkulasi pencernaannya.
Beberapa obat pencahar belum tentu cocok untuk mengatasi masalah sembelit pada bayi. Sebaiknya jangan menggunakan obat-obatan tertentu karena setiap bayi memiliki pencernaan yang berbeda.
Ikuti Sosial Media PROCILInstagramFacebookYouTube